Bupati berpesan, supaya gedung gereja Katolik yang baru saja diresmikan dan diberkati oleh Uskup Keuskupan Sanggau ini dipelihara dan dirawat dengan baik dan sungguh sungguh karena membangun itu gampang tetapi merawatnya susah.
"Untuk itu diperlukan kekompakan dan kebersamaan umat dalam menjaga dan merawat bangunan gereja yang menjadi kebanggaan umat Katolik di Stasi Jangka Riam," ujarnya.
Bupati Rupinus mengingatkan bahwa kehadiran gedung gereja ini dapat meningkatkan iman dan rasa persaudaraan yang tinggi dengan semua orang.
"Terima kasih atas pembinaan yang diberikan oleh bapak uskup, terima kasih juga kepada pastor paroki yang telah memberikan pembinaan kepada umat sehingga pembangunan gereja ini bisa selesai," katanya.
Tak lupa bupati mengucapkan terima kasih atas partisipasi umat Katolik Jangka Riam dalam mewujudkan pembangunan gereja.
Sementara ketua Panitia pembangunan Gereja Katolik, Mondi dalam laporannya mengatakan gereja Katolik Jangka Riam dibangun sudah lama yakni sejak tahun 1998.
Perjuangan membangun gereja Katolik yang berukuran 9 x 6 tersebut cukup panjang. "Beberapa kali dan beberapa tahap kami kumpulkan dana dari umat untuk berdirinya gereja ini, kami mengumpulnya mulai dari Rp30.000 per kk, Rp50 ribu per KK dan Rp20 ribu dari anak anak muda dan remaja Katolik," katanya.
Bahan-bahannya seperti kayu balok dikumpulkan dari setiap umat, dana yang dikumpulkan untuk bayar tukang, tapi pengerjaan yang bisa dilakukan oleh umat, dilakukan secara swadaya. Dan pada tahun 2016 gereja tersebut mendapat bantuan dari pemerintah Kabupaten Sekadau sebesar Rp40.600.000.
"Terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Sekadau, melalui bantuan Pemda Sekadau ini gereja kami bisa kami selesaikan meskipun masih banyak kekurangan. Gereja kami ini sangat sederhana, tetapi yang penting umat disini bisa berkumpul memuji dan memuliakan nama tuhan," ungkapnya.
0 komentar :
Post a Comment